kompasberita I Langkat – Kebijakan pemasangan lampu biru (blue light) di ruas Tol Stabat-Binjai oleh pihak pengelola tol menimbulkan keresahan di kalangan pengemudi. Bukannya memberi kenyamanan, keberadaan lampu tersebut justru memicu keluhan karena dianggap mengganggu penglihatan.
Sufirman Syah (40), seorang pengemudi truk asal Kisaran, mengungkapkan pengalamannya kepada media pada Jumat malam (25/10) di simpang pintu masuk Tol Stabat. “Aneh, kenapa jalan tol Stabat-Binjai ini malah dipasang lampu biru sepanjang jalan? Silau sekali melihatnya,” keluh Sufirman.
Dia juga bercerita bahwa saat melintas, pandangannya terganggu sehingga setirnya sempat oleng. “Tadi saya hampir kehilangan kendali karena mata terasa sakit saat terkena sinar lampu biru itu. Untung saja masih bisa saya kendalikan, jadi tidak sampai terjadi kecelakaan,” tuturnya.
Sufirman menambahkan, selama bertahun-tahun berkendara di berbagai tol, baru kali ini dia menemui kondisi seperti itu. “Seharusnya tol memberikan kenyamanan dan mempercepat perjalanan, tapi ini malah membuat bingung. Lampu biru itu biasanya kan untuk menandakan ada razia polisi atau patroli, atau setidaknya area rawan kecelakaan,” ujarnya.
Dia berharap pihak pengelola tol segera menindaklanjuti keluhan ini agar tidak ada kecelakaan akibat silau yang ditimbulkan oleh lampu biru. “Sebelum ada kejadian buruk, lebih baik segera dievaluasi,” tutup Sufirman. (Dony)