kompasberita I Langkat – Kasus penipuan dengan modus rental mobil mengguncang seantero Langkat, Binjai, Medan dan sekitarnya, seorang pria gendut berinisial Ferdy (38) berhasil melakukan aksi kejahatan yang terbilang cukup sempurna hingga meraup keuntungan mencapai miliaran rupiah sebelum akhirnya kabur menghilang tanpa jejak.
Berdasarkan laporan polisi LP / B / 120 / II / 2025 / SPKT / POLRES LANGKAT / POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 20 Februari 2025, pelapor atas nama M. Akbar, melaporkan bahwa dirinya dan beberapa korban lainnya mengalami kerugian akibat ulah Ferdy (38) alamat terakhir di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Modus yang dilakukan Ferdy adalah dengan merental 15 unit mobil dari para korban dengan dalih untuk keperluan transportasi proyek di Kabupaten Langkat. Karena masih memiliki hubungan keluarga dengan pelapor, Ferdy pun berhasil meyakinkan mereka untuk menyewakan kendaraan tanpa curiga.
Namun, setelah batas waktu pembayaran yang telah disepakati pada 5 Februari 2025, Ferdy tidak kunjung membayar sewa. Lebih mencurigakan lagi, pada 18 Februari 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, GPS semua mobil yang disewakan diketahui telah mati, dan Ferdy tidak dapat dihubungi lagi.
Akibat kejadian ini, para korban mengalami kerugian mencapai Rp 2,8 miliar. Beberapa korban yang melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib antara lain, Joni Sugiarto (36), wiraswasta, warga Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Sri Susanto (34), wiraswasta, warga Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Angga Rizky S, S.Kom (26), wiraswasta, warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Wisma Arya Kusuma (22), wiraswasta, warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. M. Akbar (23), wiraswasta, warga Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat. Winner Sabar Parlindungan Tampubolon (45), wiraswasta, warga Medan Selayang, Kota Medan. M. Saputra (32), wiraswasta, warga Medan Tembung, Kota Medan. Dedi Sufriadi (37), wiraswasta, warga Medan Denai, Kota Medan dan Andi Siburian, warga Binjai.
Adapun mobil yang berhasil digelapkan oleh Ferdy meliputi berbagai jenis dan merek, di antaranya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Toyota Calya, Daihatsu Terios, hingga Toyota Innova Reborn.
Ternyata selain terlibat dengan penggelapan mobil rental, Ferdy juga dikabarkan melakukan aksi penipuan lainnya. Ferdy yang diketahui sempat berkecimpung di salah satu Partai Politik Merah ini, belakangan mengaku sebagai pengusaha beras Bulog (SPHP) dan mampu memasok beras SPHP kepada pihak pengecer dengan cara mentransper uang ke rekening milik nya, tempo beberapa hari beras SPHP pun diantar, walau saat ini Bulog telah menutup program SPHP, namun Mafia SPHP seperti Ferdy sangat gampang memasok beras pada pelanggan sesuai jumlah uang yang di transper.
Oleh sebab itu, Ferdy menawarkan beras kepada rekan-rekannya, khususnya kepada mereka yang berdagang, termasuk pada saudara Dony Syahputra salah seorang wartawan yang bertugas di Langkat.
Pada awal-awalnya Ferdy menunjukkan itikad baiknya dalam berbisnis. Pesanan beras SPHP yang diminta diantar sesuai estimasi waktu dan jumlah, dengan mengatakan ada hubungan dekat dengan beberaoa kepala Gudang Bulog sesumbarnya.
Belakangan, Ferdy menawarkan bisnis minyak makan Kita kepada mitra-mitranya dan sirup Kurnia. Pria berbadan gemuk kayak gajah ini mengaku telah mendapat pesanan minyak kita dengan skala besar yang membutuhkan modal cukup besar. Oleh sebab itu, Fer menawarkan bisnis bersama dengan sistem tanam saham.
Setiap mitra yang memasukkan uang dengan nominal Rp.45 juta, maka akan menerima keuntungan sebesar Rp.552.500/harinya. Dan begitu kelipatannya. Pada mulanya Fer menjalankan komitmennya, ia memberikan keuntungan penjualan minyak tadi kepada masing-masing penanam modal.
Rupanya bisnis minyak tersebut bagian dari akal-akalannya untuk menipu. Untuk mengelabui rekan-rekan bisnisnya tadi, Fer kemudian menawarkan kerja sama pengadaan sirup Lebaran. Pengakuannya, ia mendapat pesanan sirup dari orang-orang penting sehingga kekurangan modal.
Yakin dengan ucapan pria satu ini, para pedagang tadi pun kembali melipatgandakan uangnya. Ada yang melakukan pinjaman dengan menggadaikan barang berharga seperti mobil, surat tanah, dan perhiasan. Uang hasil pinjaman dan gadai tersebut langsung diserahkan kepada Ferdy.
Belum dapat dipastikan berapa besar uang yang berhasil dikumpulkan dan dibawa kabur oleh Ferdy, namun salah seorang korban nya Dony Syahputra warga Komplek Tasri Stabat mengaku uang nya dilarikan si gendut senilai Rp 24.000.000 dengan rincian untuk pembelian beras SPHP sebanyak 400 karung.
Sementara info beredar dari mulut ke mulut hingga ke kuping awak media Jum'at (21/2) tak kurang dari Rp.2 Milyar lebih uang para pedagang yang dibawanya kabur.
Kapolres Langkat AKBP David Prasetyo ketika dikonfirmasi awak media melalui Kanit Pidum Iptu Herman Sinaga membenarkan pihaknya mengamankan barang bukti belasan unit mobil berbagai merek.
Benar bang, mobilnya ada di Polres kita amankan, kalau saya tidak salah ada empat belas unit, dan masih ada satu lagi yang dibawa kabur oleh pelaku, “ujar Herman mengaku pihaknya sedang memburu pelaku.
” Mohon infonya bang kalau mengetahui tersangka, ucap Herman seraya menambahkan banyak orang menjadi korban Ferdy ini, kasus ini sedang dalam penyelidikan oleh Polres Langkat guna menemukan keberadaan Ferdy.
Adapun barang bukti mobil yang diamankan yaitu, 1 (satu) unit Daihatsu Xenia warna silver metalik BK 1846 PQ, 1 (satu) unit Toyota Calya warna abu metalik BK 1984 PU, 1 (satu) unit Daihatsu Sigra warna silver metalik BK 1558 PO, 1 (satu) unit Daihatsu Sigra warna putih metalik BK 1456 PU, 1 (satu) unit Daihatsu Terios warna putih metalik BK 1482 PQ, 1 (satu) unit Daihatsu Rocky warna abu metalik BK 1582 PQ, 1 (satu) unit Daihatsu Xenia warna hitam metalik BK 1920 RY, 1 (satu) unit Daihatsu Sigra warna abu metalik BK 1310 PY, 1 (satu) unit Toyota Innova Reborn warna hitam BA 1901 PD, 1 (satu) unit Toyota Avanza warna silver BK 1917 ADA, 1 (satu) unit Daihatsu Terios warna hitam BK 1456 RAA, 1 (satu) unit Toyota Xpander warna hitam BK 1365 AET, 1 (satu) unit Toyota Avanza warna putih BK 1033 CC.
Bagi masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam transaksi penyewaan kendaraan, terutama jika melibatkan pihak yang belum memiliki rekam jejak yang jelas. Polisi juga meminta bantuan warga yang mengetahui keberadaan Ferdy untuk segera melapor ke pihak berwajib, ucap Kanit Pidum Polres Langkat. (Dony)