Kompasberita.com-Medan | Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut Ir H Yahdi Khoir Harahap MBA mendesak Kepala Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian (BP) Kelas I Medan, dan jajarannya bergerak cepat menyikapi terulangnya kecelakaan Kereta Api (KA), termasuk di Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara baru-baru ini, khususnya jalur KA Bandar Tinggi- Kuala Tanjung yang sudah berulang kali terjadi di jalur tersebut.
Sebab, insiden tragis yang terjadi hari Jumat (27/2) sekitar pukul 09.00 WIB kepada seorang wanita diketahui bernama Betty 40 tahun yang tewas ditabrak KA telah memicu protes warga dengan cara membakar kayu di atas rel guna memblokir rel kereta api itu hingga menjadi viral di medsos.
“Atas kejadian itu, saya sudah berkoordinasi kepada Kepala Balai Perkeretapian Wilayah Sumut Jimmi Michael Gultom dan beliau sudah merespon,” ungkap Yahdi kepada wartawan, Minggu (1/3/2025), sembari menyampaikan turut perihatin atas musibah tersebut.
Bahkan, sambung Yahdi, dirinya dengan tegas meminta untuk segera bergerak cepat dalam mengantisipasi dan mencegah agar peristiwa serupa tidak terulang lagi. Karena, telah mengakibatkan kemarahan warga semakin memuncak.
“Kejadian seperti ini terus berulang pak. Kesepakatan kita waktu RDP sekian bulan lalu tentang penjagaan swakarsa bekerjasama dengan pemerintahan desa setempat pada perlintasan sebidang resmi tidak berpalang sampai saat ini belum terealisasi pak,” ungkap Yahdi kepada Jimmy Michael Gultom.
Bahkan, Yahdi juga mengingatkan, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi D dengan Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian (BP) Kelas I Medan dan pihak terkait lainnya terdapat poin-poin penting.
Seperti, tentang usulan agar perlintasan sebidang resmi yang tidak berpalang dijaga secara swakarsa dengan bekerjasama dengan pemerintahan Desa setempat. Kemudian perlintasan yang tidak resmi agar ditutup dan menyelesaikan jalan frontage (jalan sejajar dengan jalur KA menuju underpass).
“Saya atas nama masyarakat mohon dengan sangat agar kesepakatan tersebut dapat segera direalisasikan,” tegas anggota DPRD Dapil Sumut V meliputi Asahan, Batu Bara dan Tanjungbalai.
Dalam kesempatan itu, Yahdi juga menyampaikan terima kasih karena beberapa palang perlintasan dan underpass yang dibangun. Namun, dari informasi yang didapat, kelihatannya kurang efektif dan kurang dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Pasalnya, lokasinya kurang strategis dan bukan areal lalu lintas warga, karena tidak ada akses yang dekat dengan palang ataupun underpass dimaksud.
Kepada Yahdi, Kepala Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian Kelas I Medan, Jimmy Michael Gultom mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membuat portal sederhana dalam waktu dekat ini.
Disebutkan Jimmy, untuk di beberapa titik, pihaknya sudah mendirikan pintu perlintasan dan underpass yang dikoneksikan dengan frontage, tetapi untuk jalan saat ini terkendala, karena masih ada pemilik lahan dikabarkan tidak terima proses konsinyasi. Sehingga anggaran konstruksi sudah tidak teralokasikan lagi karena saat ini pemerintah sedang melakukan gerakan efisiensi.
Jimmy menambahkan, untuk perlintasan swakarsa masyarakat, perlu ada kepastian pengelolaannya oleh pihak pemerintah daerah.
“Ini perlu kami diskusikan termasuk dengan Dinas Perhubungan Sumut, karena dikhawatirkan bila tidak ada kejelasan pengelolaan, bila tiba-tiba tidak dijaga akan berdampak lebih parah lagi untuk keselamatan warga di perlintasan,” sebutnya.
Merespon hal itu, anggota Komisi D DPRD Sumut Yahdi Khoir mengapresiasi, namun berharap kendala terkait lahan bisa juga terselesaikan, guna mengoptimalkan fungsi palang pintu dan underpass yang dibangun.
Untuk langkah pencegahan, Yahdi mengusulkan plang sederhana yang dijaga secara swakarsa melalui kerja sama dengan pemerintahan desa lebih diprioritaskan.
“Teknis dan mekanisme kerja sama saya kira dapat diatur dengan baik bersama pemerintahan desa,” pungkas Yahdi.(Uj)