kompasberita I Langkat – Ribuan petani dan pengusaha sawit dari berbagai desa di Langkat Hulu berkumpul di Jambur Serbaguna, Kecamatan Selesai, untuk menghadiri silaturahmi bersama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat, H. Iskandar Sugito dan Adli Tama Hidayat Sembiring. Acara yang berlangsung meriah ini tak hanya menjadi momen kampanye pasangan nomor urut 2, tetapi juga sarana menyerap aspirasi masyarakat yang selama ini terlibat dalam sektor perkebunan sawit.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya Renaldi, Ketua PPP Langkat, dan H. Ramame dari PKB, serta tim pemenangan Iskandar-Adli. Antusiasme masyarakat terlihat sejak awal acara, di mana warga menyampaikan harapan dan keluhan terkait berbagai isu seperti infrastruktur, pendidikan, hingga masalah pertanian.
Komitmen untuk Pelayanan Publik dan Pendidikan
Dalam sambutannya, H. Iskandar Sugito menekankan komitmennya untuk memperbaiki layanan kesehatan di Langkat dengan menggratiskan biaya berobat hanya menggunakan KTP Langkat. Selain itu, ia juga berencana mendirikan universitas negeri di Kabupaten Langkat, guna memperluas akses pendidikan bagi generasi muda.
“Kemenangan kami adalah kemenangan rakyat. Ini bukan sekadar tentang kami, tapi tentang perubahan nyata yang membawa berkah bagi Langkat,” ujar Iskandar di hadapan para peserta.
Ia pun mengajak masyarakat memberikan dukungan penuh pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. “Coblos nomor 2 untuk Langkat yang lebih baik,” serunya.
Aspirasi dan Harapan dari Warga
Acara dibuka dengan dialog interaktif, di mana sejumlah warga mengemukakan aspirasi mereka.
- Miswan (50), petani dari Desa Bekulap, meminta program peremajaan sawit dan ketersediaan pupuk bersubsidi yang selama ini sulit didapat.
- Anton Helmi (41) dari Kecamatan Selesai berharap agar lebih banyak pemuda lokal diberdayakan di pabrik-pabrik sawit, mengingat Langkat memiliki industri besar yang belum maksimal memanfaatkan tenaga putra daerah.
- Tukimen (56) dari Selayang Baru mengeluhkan tanggul sepanjang 170 meter yang rusak dan menyebabkan empat dusun di desanya sering dilanda banjir. “Sudah puluhan tahun, belum pernah ada perbaikan dari pemerintah,” ungkapnya.
- Joson Purba (41) dari Desa Perhiasan berharap proyek pembangunan desa melibatkan masyarakat setempat dan bukan tenaga kerja dari luar yang dinilai bekerja asal-asalan. Ia juga meminta alat kerja sawit karena harga peralatan semakin mahal.
- Abdul Khair (18) dari Desa Bekulap mewakili generasi muda. Ia berharap adanya pembukaan lapangan pekerjaan bagi anak-anak petani. “Kami ingin petani hidup sejahtera dan anak muda punya masa depan,” katanya.
- Jumiati (35), warga Desa Mancang, menyampaikan keluhan terkait jalan rusak yang menyulitkan warga, terutama ibu-ibu saat mengantar anak ke sekolah. Ia juga menekankan pentingnya pemberantasan narkoba yang semakin marak di wilayah Langkat.
Rencana Program 100 Hari
Iskandar dan Adli berkomitmen untuk membangun Langkat dari desa dengan fokus pada infrastruktur, pendidikan, dan sektor pertanian. Pasangan ini juga menjanjikan langkah cepat dalam 100 hari pertama masa kerja, dengan prioritas pada perbaikan layanan publik dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Kami tidak hanya mendengar, tapi siap bekerja untuk membawa perubahan,” ujar Adli menutup pertemuan.
Pertemuan ini diakhiri dengan harapan besar dari masyarakat agar pasangan Iskandar-Adli dapat menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi Langkat. Dukungan dan doa masyarakat pun terus mengalir, seiring keyakinan bahwa Langkat akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinan mereka. (Ril – Red)