Kompasberita.com-Jakarta | Wakil Ketua Komisi XIII DPR-RI, H Sugiat Santoso SE MSP menyatakan salut sekaligus mengapresiasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto, yang duduk lesehan bersama tahanan saat mengunjungi Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur.
Menurut Politisi Gerindra ini, apa yang dilakukan Pak Agus tersebut menunjukkan sikap yang rendah hati, humanis dan down to earth.
“Langkah spontan dilakukan Pak Agus ini memperlihatkan sikap humanis.Ini sungguh sangat baik. Sebagai pejabat negara, Pak Menteri memperhatikan keberadaan warga binaan yang saat itu sedang duduk lesehan,” kata Sugiat Santoso, Rabu (26/2/2025).
Sugiat mengatakan, sikap yang diperlihatkan Menteri Agus Andrianto ini harus menjadi contoh untuk pejabat negara lainnya, terutama kepada para pimpinan di Kementerian Imipas.
“Dengan adanya peristiwa ini, tentu diharapkan seluruh kalangan di Kementerian Imipas, mulai dari tingkat paling tinggi hingga di rutan ataupun lapas harus bersikap humanis kepada warga binaan,” harap Sugiat.
Ketua IKA MSP USU ini meminta pegawai di lapas maupun rutan memberlakukan warga binaan dengan baik, seraya mengingatkan setiap warga binaan yang ada di lapas dan rutan merupakan warga negara Indonesia yang harus dijaga dan dibina dengan baik.
“Saya berharap agar pegawai di rutan dan lapas menjadikan warga binaan itu seperti saudara sendiri. Dijaga dengan baik, dan hak-haknya dipenuhi,” kata Sugiat, wakil rakyat Dapil Sumut III.
Seperti diketahui, Menteri Imipas Agus Andrianto mengunjungi Lapas Kelas I Cipinang pada Selasa (25/2). Saat itu, Agus duduk lesehan bersama para warga binaan.
Mantan Wakapolri itu mengaku duduk lesehan bersama penghuni rutan karena merasa dirinya dan pejabat lain belum tentu lebih mulia dari penghuni rutan. Dia mengatakan bisa saja para penghuni rutan lebih mulia di mata Tuhan dibanding dirinya dan pejabat lain.
“Nggak, saya karena takut, saya nggak tahu siapa orang yang dimuliakan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya nggak ngerti. Karena belum tentu, belum tentu bapak-bapak yang di depan saya ini, lebih mulia daripada kami. Jadi saya takut. Takutlah, karena orang disuruh prihatin dulu kan untuk mendapat berkah,” kata Agus.